
KAPOLSEK PANJATAN
AKP HARUN DWI KARYANTA, S.Sos.
PROFIL
POLSEK PANJATAN berlokasi Jln Panjatan Dsn. Krebet kodepos 55655 Desa Gotakan Panjatan Kulonprogo Yogyakarta
SEJARAH
A. GEOGRAFI
Secara geografi Hamparan wilayah Kapanewon Panjatan mencakup dataran, perbukitan dan pesisir. Persentase luas tanah di Kapanewon Panjatan menurut ketinggiannya dari permukaan air laut adalah 69,99% berada pada ketinggian <7 m diatas permukaan air laut (dpal), 18,35% berada pada ketinggian 8-25 m dpal, dan 11,66% beradapada ketinggian 26-100 m dpal. Distribusi wilayah Kapanewon Panjatan menurut kemiringannya adalah : 84,82% berada pada kemiringan < 2°, 15,18% berada pada kemiringan 3°–15°
Kapanewon Panjatan terbagi menjadi 3 karakter yaitu wilayah utara yang meliputi Kalurahan Krembangan, Cerme, dan Gotakan merupakan dataran tinggi batu kapur. Wilayah tengah meliputi Kalurahan Panjatan, Kanoman, Depok, Bojong, dan Tayuban adalah sentra pemukiman peduduk yang merupakan dataran luas berupa tanah pekarangan dan area persawahan. Wilayah selatan meliputi Kalurahan Bugel, Pleret, dan Garongan merupakan wilayah tanah tandus berpasir yang langsung berbatasan dengan lautan indonesia.
Adapun keadaan wilayah Kapanewon Panjatan secara umum dapat diurai sebagai berikut :
1. Letak Wilayah
Letak Kapanewon Panjatan berada disebelah selatan Kabupaten Kulon Progo, sedangkan letak Mapolsek Panjatan berada di wilayah Kalurahan Gotakan yang terletak di sebelah barat Ibu Kota Kapanewon (IKK) Panjatan dengan jarak sekitar 1 kilometer dan dapat ditempuh dengan waktu 5 menit dan berada di sebelah selatan Mapolres Kulon Progo yang berjarak sekira 8 kilometer dan dengan waktu tempuh sekira 15 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor.
2. Administratif Pemerintahan
Wilayah Kapanewon Panjatan secara administratif terdapat Pemerintahan Kalurahan yang terdiri atas 11 Kalurahan yaitu Kalurahan Krembangan, Cerme, Gotakan, Panjatan, Kanoman, Depok, Bojong, Tayuban, Bugel, Pleret, dan Garongan yang dibagi menjadi 100 Pedukuhan dengan lbu Kota Kapanewon ( IKK ) berada di wilayah Kalurahan Panjatan.
3. Cuaca dan iklim
Wilayah Kapanewon Panjatan beriklim tropis sebagaimana iklim kabupaten kulon progo pada umumnya mempunyai dua musim bergantian yaitu musim penghujan antara bulan Oktober – Maret dan musim kemarau antara bulan April – September. Ketinggian rata-rata wilayah panjatan berkisar antara 1 sampai dengan 50 meter diatas permukaan air laut tertinggi dan bersuhu maksimal 33° C (tiga puluh tiga derajad celcius) dan suhu minimal 22° C(dua puluh dua derajad celcius).
4. Luas Wilayah
Kapanewon Panjatan memiliki luas wilayah 4.459,23 ha (44,59 km2), terdiri dari 11 Kalurahan, 100 pedukuhan, 200 RW, dan 402 RT. Kapanewon Panjatan merupakan salah satu dari 12 Kapanewon yang terletak paling selatan dan wilayah administrasi Kapanewon Panjatan terdiri dari 11 wilayah Kalurahan.

5. Batas Wilayah
Kapanewon Panjatan mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :
- a. Sebelah utara berbatasan dengan Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo
- b. Sebelah timur berbatasan dengan Kapanewon Lendah dan Galur, Kabupaten Kulon Progo
- c. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia
- d. Sebelah barat berbatasan dengan Kapanewon Wates , Kabupaten Kulon Progo.
B. DEMOGRAFI
1. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk Kapanewon Panjatan tahun 2020 berdasarkan berdasarkan catatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mencapai 39.098 jiwa, yang terdiri dari 19.334 penduduk laki-laki dan 19.764 penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin (sex ratio) Kapanewon Panjatan adalah 98 yang berarti dalam 100 penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki. Kepadatan penduduk di Kapanewon Panjatan tahun 2020 mencapai 877 jiwa/km2. Kepadatan Penduduk di 11 Kalurahan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kalurahan Panjatan dengan kepadatan sebesar 1.364 jiwa/km2 dan terendah di Kalurahan Garongan sebanyak 600 jiwa/km2.
Dinamika penduduk pada hakekatnya disebabkan oleh beberapa faktor melalui peristiwa-peristiwa penting yang meliputi kelahiran, kematian, kedatangan dan perpindahan.
2. Warga Negara asing
Wilayah Kapanewon Panjatan tidak terdapat Warga Negara Asing yang bertempat tinggal.
3. Warga Negara Indonesia Keturunan
Wilayah Kapanewon Panjatan secara umum penduduknya berstatus Warga Negara Indonesia ( WNI ) dan dari warga Indonesia tersebut tidak terdapat warga keturunan Cina yang bertempat tinggal.
4. Tenaga Kerja
Wilayah Kapanewon Panjatan secara umum penduduknya bermata pencaharian sebagai petani / pekebun, pedagang, peternak, buruh, PNS, TNI / Polri dan pengrajin.
Jumlah lapangan pekerjaan yang ada belum mampu menyerap tenaga kerja sehingga sebagian penduduk mencari pekerjaan diluar wilayah termasuk menjadi TKI / TKW.
C. SUMBER DAYA ALAM
Berdasarkan keadaan dan kondisi alamnya wilayah Panjatan dapat dibagi menjadi 3 kategori wilayah yang meliputi dataran pegunungan batu kapur, dataran subur dan tanah humus, dan dataran tanah tandu pasir dimana masing-masing kategori mempunyai jenis sumber daya yang berbeda. Adapun jenis sumber daya alam yang ada baik sumber daya alam alami maupun buatan tersebut antara lain :
1. Sumber daya alami
a. Tambang batu kapur
Wilayah bagian utara Kapanewon panjatan yang meliputi Kalurahan Gotakan, Cerme, dan Krembangan merupakan Wilayah yang tersusun dan batuan kapur/batu putih. Keadaan alam tersebut merupakan potensi yang saat ini dimanfaatkan oleh warga masyarakat sebagai mata pencaharian, dimana kekayaan alam tersebut secara turun temurun telah ditambang secara tradisional sebagai penyedia utama bahan batu kapur/batu putih wilayah Kapanewon panjatan dan sekitarnya yang dapat dipergunakan sebagai batu fondasi bangunan, pengerasan jalan, bahan baku pembuatan gamping/kalsit sebagai campuran semen serta batu terasiring guna menahan longsor.
b. Tanah humus
Wilayah tengah meliputi Kalurahan Panjatan, Kanoman, Tayuban, Depok, dan Bojong yang dilalui aliran sungai Serang dan sungai Haysero adalah wilayah dataran luas yang kaya akan unsur hara tanah dan dimanfaatkan oleh warga masyarakat sebagai media pertanian yang menjadi mata pencaharian mayoritas masyarakat Kapanewon Panjatan. Dengan adanya dukungan sarana dan prasarana irigasi memadahi saat ini wilayah tersebut telah berdaya fungsi ekonomi dengan hasil pertanian utama berupa padi, jagung, kedelai, tebu, cabe, meson, semangka, ketimun serta aneka buah dan sayur lainnya yang dapat ditanam sepanjang tahun
c. Potensi tambang pasir besi
Wilayah selatan meliputi Kalurahan Bugel, Pleret dan Garongan adalah desa-desa yang langsung berbatasan dengan laut selatan samudera Indonesia dengan garis pantai panjang yang datarannya tersusun oleh pasir hitam yang mengandung bijih besi yang berpotesi sebagai lahan tambang pasir besi dikarenakan adanya iron ore tinggi. Keadaan tersebut saat ini belum diberdayakan sebagai lahan tambang namun justru dipergunakan oleh warga masyarakat sekitar sebagai lahan pertanian tegal pasir.
2. Sumber daya alam buatan
Selain memiliki sumber daya alam alami baik yang telah dimanfaatkan optimal maupun belum oleh masyarakat wilayah panjatan juga memiliki beberapa sumber daya alam buatan yang dibuat sebagai upaya pemanfaatan sumber daya yang telah ada sebelumnya untuk mengoptimalkan fungsi sumber daya.
3. Sumber air bersih
Wilayah Kapanewon Panjatan memiliki kandungan air yang naik dibeberapa titik lokasi yang saat ini telah dibangun sumur bor yang dimanfaatkan sebagai penyedia air bersih bagi masyarakat yang dikelola oleh Kalurahan sebagai BUM-Des. Adapun lokasi-lokasi sumur bor sebagai sumber air bersih wilayah Kapanewon Panjatan adalah sebagai berikut :
a. Sumur bor Dk. IV Kalurahan Garongan dapat memenuhi air bersih masyarakat wilayah Garongan dan sebagaian Kal. Bojong
b. Tirta Guna Dharma Dk. II Kalurahan Pleret dapat memenuhi kebutuhan air bersih se Kal. Pleret.
c. Sumber air bersih Dk. III dan IV Kalurahan Bugel hasilnya telah dikemas sebagai air mineral kemasan dan dijual di pasar umum.
4. Reservoir / embung penampungan air
Wilayah selatan Kapanewon panjatan meliputi Kalurahan Bugel, Pleret, dan Garongan yang tersusun atas tanah tanah tandu pasir yang saat ini dipergunakan warga sebagai lahan pertanian dibangun beberapa reservoir/embung sebagai penampung air hujan yang dipergunakan oleg warga sebagai sarana irigasi yang dialirkan melalui sumur-sumur renteng ke area pertanian warga. Adapun reservoir/embung tersebut terdapat di Dk. I Trans Kal. Bugel, Dk. III Kal. Pleret dan Dk. II Kal. Garongan.